CIANJUR - Nasib alumni siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) Progresia, Kabupaten Cianjur terkatung-katung. Karena sampai saat ini ijazah mereka ditahan pihak sekolah lantaran belum melunasi tunggakan iuran sekolah.
S (21) salah satu murid alumni SMK Progesia mengatakan, sejak lulus tahun lalu hingga kini masih menganggur. Ia kesulitan melamar pekerjaan lantaran tidak memiliki ijazah.
Bahkan, lanjut S, guna menyambung hidup keluarganya yang dinilai serba kekurangan. Kini ia rela kerja serabutan sebagai tukang juru parkir.
"Karena tidak ada ijazah jadi saya tidak bisa melamar kerja, keluarga saya keluarga tidak mampu kang boro - boro buat bayar tunggakan buat makan sehari - hari saja ngandelin pendapatan saya yang jadi tukang parkir," ungkapnya.
"Pihak sekolah tidak bisa memperingan beban saya, padahal saya sudah membuat surat keterangan tidak mampu dari desa. saya ingin hidup cukup dengan bisa bekerja normal," ucapnya.
Hal sama dirasakan R (25) alumni Smk Progresia Cianjur menceritakan, hanya karena belum menyelesaikan tunggakan iuran sekolah. Ijazah sekolah yang tadinya akan jadikan modal utama untuk mencari kerja tertahan oleh pihak sekolah.
"Iya, saya sekarang kerja menjadi kasir grosir karena tidak bisa melamar ke perusahaan lain karena memang tidak memeliki ijazah," ujarnya.
Sementara itu, kepala sekolah (KS) SMK Progresia saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan secara resmi. (Ddy).