SUKABUMI - Proyek Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Bojonggaling, Kecamatan Bojong Genteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tahun anggaran 2018 diduga bermasalah.
Hal ini terlihat sejumlah kilometer air yang terpasang dirumah warga. Tanpa ada aliran air yang tersambung ke pipa air warga.
Tentunya, proyek yang menelan anggaran hingga ratusan juta tersebut, saat ini telah menjadi polemik warga sekitar.
Pasalnya, asas manfaatnya dianggap tidak ada karena hingga kini belum juga dapat dinikmati airnya.
"Aneh kenapa yang dipasang hanya kilometer air saja, terus sumber air nya apakah mau dari air hujan," ungkap salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengatakan, proyek tersebut dianggap gagal oleh masyarakat. Tapi anehnya pada tahun 2024 nanti malah dianggarkan kembali dari anggaran dana desa (DD).
"Yang saya sesalkan sudah gagal malah mau di anggarkan lagi," terangnya.
Sementara itu Ketua RT setempat mengaku, tidak pernah mengatahui perihal adanya pemasangan sejumlah kilometer air. Pasalnya pihaknya tidak pernah dilibatkan ataupun diberitahukan prihal akan adanya pembangunan saluran air bersih untuk warga.
"Warga pun banyak yang bertanya kepada saya,karena saya sendiri tidak tahu saya pun tidak mau menjelaskan lebih jauh," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Bojong galing Iyus pun membenarkan jika proyek penempatan kilometer air yang berada di Kampung Pasir Haur merupakan program proyek Pamsimas milik Dinas Perumahan Dan Pemukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi.
"Untuk sumber air nya nanti akan di sambungkan dari sumur bor yang saat ini lagi pengerjaan. Sementara untuk anggaran sumur bor itu berasal dari dana desa, kami akan lanjutkan program pamsimas tahun 2024," pungkasnya. *(AR).
