PASUNDAN POST ■ SUKABUMI - Jagat dunia maya digegerkan dengan sebuah video pencemaran sungai yang diduga terjadi di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi akibat limbah yang diduga dari pabrik batu hijau.
Video dengan durasi 33 detik di platform media sosial TikTok ini diunggah oleh akun @acilsaputraacil menunjukan berubahnya warna air sungai menjadi berwarna putih layaknya susu. Postingan ini pun langsung 72 ribu kali disukai.
“Ka Desa Bojong jeng Desa Sampora, cik atuh, tempo tempo ieu tah, cai tah, kuat bodas kie, pan ieu teh musim halodo mereun pakk, (Kepada Desa Bojong dan Desa Sampora, tolong dong, lihat ini (air) lihat, sampe putih gini, kan ini musim kemarau pak),” kata suara dalam video viral tersebut.
Sungai dengan ukuran kecil dengan lebar sekitar 2,5 meter ini teraliri dengan air berwarna putih layaknya air susu di sepanjang sungai. Tim Halosmi yang melakukan penelusuran akhirnya berhasil mengidentifikasi sungai yang diduga tercemar limbah dari pabrik pengolahan batu di Kecamatan Cikembar.
Kejadian tersebut terjadi di aliran sungai Cibojong yang berada di Kampung Bojongkaler Rt 03 Rw 05, Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Sekertaris Desa (Sekdes) Bojong, Dede Nuryadin, membenarkan tentang video viral tersebut terjadi di wilayahnya.
“Saya dapat kabar video viral tersebut dari salah satu warga dan langsung ke lokasi. Ternyata benar bahwa itu berasal dari limbah pengolahan pabrik batu hijau, namun sayangnya pabrik batu itu ada di desa sebelah dan kami hanya terkena dampaknya,” ujar Dede saat dihubungi pada Sabtu (26/08/2023).
Untuk dampaknya, lanjut Dede, hanya warga yang tidak bisa memanfaatkan air sungai pada saat musim kemarau ini. Saat kemarau, warga sering memanfaatkan air sungai untuk aktivitas mencuci dan mandi karena kekeringan.
Dirinya pun mengaku telah melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kecamatan Cikembar dan telah diteruskan kepada dinas terkait yang berhubungan dengan pembuangan limbah. Dirinya tak menampik memang terkadang sungainya sering tercemari limbah dari pengolahan batu hijau tersebut, namun belum ada warga yang mengeluh terganggu kesehatannya.
“Sudah dilaporkan ke camat dan dinas lingkungan hidup,” pungkasnya.*(M.Afnan).