CIANJUR - Kasus kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dialami Pekerja Migran Indonesia (PMI) masih terus berulang. Terbaru satu orang wanita asal Kabupaten Cianjur berhasil dipulangkan dari timur tengah setelah mengalami tindakan tidak manusiawi.
Diketahui PMI tersebut bernama Ida (38) asal Kabupaten Cianjur. Di Kota Dubai Uni Emirat Arab (UEA) Ida dipekerjakan menjadi seorang pembantu rumah tangga (PRT), ia kerap disiksa oleh majikannya setiap kali melakukan kesalahan.
Mengetahui ibu menjadi tindak pidana perdagangan orang, sang anak Herawati (15) dan Muhammad (11) melalui videonya yang viral. Memohon kepada Kapolri, Kapolda Jabar dan Kapolres Cianjur untuk membantu memulangkan ibunya yang diduga menjadi korban perdagangan orang.
Lalu berkat kerjasama Kementrian luar negeri dengan Polri khususnya Kepolisian Resor (Polres) Cianjur ibu dua anak ini berhasil dipulangkan ke Indonesia.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, mengatakan, proses penyidikan masih terus berjalan, nantinya dari pihak penyidik akan melakukan pemeriksaan kepada Ibu Ida sebagai korban,
"Petugas juga masih mencari keberadaan tersangka yang menjadi penyalur PMI," ucap Azshari.
Sementara itu, Ida (38) mengaku sangat senang dirinya bisa terlepas dari sindikat perdagangan orang di Dubai.
Ida menerangkan, sebelumnya ia sempat bingung lantaran takut disiksa oleh para pelaku jika berusaha melarikan diri dari tempat perdagangan orang tersebut.
"Dari kasus ini tentunya bisa jadi pelajaran buat saya dan yang lainnya. Intinya jangan mudah terbujuk dengan iming-iming bekerja di luar negeri dengan gaji yang besar karena tidak seindah yang dibayangkan," pungkasnya. (Ddy).
