PASUNDAN POST ■ SUKABUMI — Rencana aksi demo Aktivis Muda Sukabumi (AMUSI), ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, pada Rabu (2/7) ini, sepertinya batal digelar.
Sejak pagi hari tadi, hingga siang ini justru banyak aparat kepolisian yang tampak bersiaga di TKP. Sementara tak terlihat massa berarti dari AMUSI.
Agenda selanjutnya, beberapa aktivis AMUSI justru menggantinya dengan acara audensi ke pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
Seperti sudah diduga, penyampaian materi pun masih muter-muter seputar tewasnya MAP korban saat mengikuti giat MPLS di SMPN 1 Ciambar, Kabupaten Sukabumi.
Dalam keterangannya kepada awak media hari ini, pun tidak ada hal yang baru untuk disampaikan ke publik.
Justru yang menarik, pernyataan pejabat Disdik yang mengaku tidak tabu menerima saran dan kritik terkait kasus MPLS.
Ia juga menyatakan sedikit geram, karena upaya dan langkah Pihak Disdik terkait pembekuan kegiatan ekstra kurikuler justru tak terekpos ke publik.
"Pasca kejadian MPLS tersebut, Disdik sudah membekukan kegiatan ekstra kurikuler terkait hal ini, tapi tak diekpos media," pungkas pejabat Disdik.
Polda Jabar Ikut Memantau
Sementara sumber PasundanPost.com di Polda Jabar menyebutkan perkara kasus tewasnya siswa SMPN 1 Ciambar, Kabupaten Sukabumi masuk dalam radar pantauan aparat di Jawa Barat.
"Sampai saat ini, kasus ini masih menjadi kewenangan Polres Sukabumi, terkecuali ada hal-hal yang khusus," kata sumber tadi.
Ia enggan untuk menanggapi lebih lanjut perkara kasus ini, sampai laporan pertama Ia terima.
"Terima kasih infonya, kalau main ke Bandung, mampir ke kantor Bang," ucapnya kemudian, seraya menutup sambungan telepon. (R/01)