PASUNDAN POST ■ CIANJUR - Jelang Hari Raya Idul Adha, harga sejumlah bahan pangan di Kabupaten Cianjur mulai merangkak naik. Salah satunya, harga daging ayam yang kini berada di kisaran Rp 38 ribu per kilogram.
Padahal, harga daging ayam di pasaran sebelumnya hanya mencapai Rp 32 ribu per kilogram.
Akibat naiknya harga tersebut, tidak hanya warga yang resah, pedagang pun ikut gundah lantaran pembelinya menjadi sepi hingga stok ayamnya kian menumpuk.
Salah satu pedagang ayam potong di Pasar Cipanas,Rudi Lazuardi mengatakan, naiknya harga ayam sudah terjadi sejak beberapa minggu terakhir. Sehingga, menurutnya minat beli konsumen mulai berkurang atau sepi.
"Sekarang harga ayam potong mencapai Rp 38 ribu per kilogram dari kisaran sebelumnya Rp 32 per kilogram," kata Rudi kepada wartawan. Jum,at (9/6/23).
Rudi menerangkan, kenaikan harga ayam potong terjadi sejak bebarapa minggu lalu. Sehingga akibat dari tinggi harga daging ayam omset para pedagang terus menurun.
"Kami sebagai pedagang merasa keberatan dengan terus meningkatnya harga ayam karena jelas sangat berdampak pada omset penjualan," ucapnya.
"Harapan saya kepada pemerintah segera atasi kenaikan harga ayam ini," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Cipanas Widya Pratiwi mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok tidak hanya untuk harga ayam potong saja. Namun ada beberapa kebutuhan pokok lainnya.
"Jenis sayuran seperti cabai ada yang naik cuman kenaikan tidak terlalu signifikan kayak ayam potong," ujarnya.
Widya pun menjelaskan , naiknya ayam potong bisa dipengaruh beberapa faktor. Sepeti naiknya harga pakan dan jelang Idul Adha beberpa minggu lagi.
"Soalnya fenomena melambungnya harga bukan harga ditingkat Kabupaten Cianjur saja, ini sudah tingkat nasional," pungkasnya. (Ddy)
