PASUNDAN POST ■ CIANJUR - Jembatan itu kini menjadi akses utama bagi kedua desa dan melancarkan kegiatan ekonomi masyarakat sekitar.Setelah sempat terisolasi selama lima tahun.
Berkat kolaborasi dari PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat,Yayasan Baitul Maal (YBM),YBM BRILiaN milik Bank BRI, komunitas Double Cabin Indonesia Cabang Bandung (DCAB-ID Bandung) dan Sasaka Sinergi Foundation.Jembatan yang menghubungkan Desa Gelarpawitan dengan Desa Neglasari, berhasil diresmikan pada Sabtu (8/10) kemarin.
Manager PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Cianjur Muhammad Hermansyah mengatakan,pihaknya sangat bersyukur akses menuju Desa Gelarpawitan sudah terbuka kembali.
"Semoga bermanfaat tidak hanya untuk aktivitas masyarakat dan ekonomi namun juga terhadap layanan PLN sehingga akses lebih mudah yang tadinya hanya menggunakan roda dua," kata Herman.
Herman pun mengajak kepada masyarakat agar selalu menjaga setiap infastruktur yang sudah pihak PLN bangun seperti tiang dan kebel dan jembatan yang sudah diresmikan.
"Mari kita jaga bersama-sama apa yang sudah dibangun sehingga manfaatnya bisa maksimal, lama dan terasa bagi kita semua,"ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa Gelarpawitan Heri Kuswanto, mengatakan bahwa terwujudnya jembatan yang dinamai 'Cahaya BRILiaN' itu merupakan proses panjang yang memupuk semangat perjuangan yang tinggi.
"Terima kasih kepada seluruh donatur yang terlibat juga warga desa yang bergotong royong membangun jembatan inj hingga diwujudkan dengan tetesan keringat dan juga pikiran,"ucapnya.
Disisi lain,Ketua Komunitas DCAB-ID Cabang Bandung Ramli mengungkapkan,bahwa komunitasnya tidak hanya ingin sekedar berkecimpung dalam dunia otomotif akan tetapi komunitas yang sudah dibentuk pada beberapa tahun lalu bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi sesama.
"DCAB-ID juga pernah bekerjasama dengan YBM PLN untuk kegiatan tebar daging di desa ini dan melihat aksesnya masih dari bambu. Lalu merangkul pihak-pihak lain seperti Sasaka Sinergi Foundation, YBM BRILian untuk membangun jembatan,"paparnya.
Menurutnya slogan jembatan Cahaya BRILiaN 'Sasak Awi Jadi Beusi' yang berarti jembatan bambu menjadi besi tercetus dari komunitasnyalah.
Mengingat akses ke desa yang berjarak 162 km dari pusat kota Cianjur tersebut membutuhkan perjuangan ekstra.
Jalan menuju Desa Gelarpawitan sebagian masih berbatu, tak jarang bersebelahan dengan jurang serta melintasi medan yang berbukit-bukit.
"Rute yang menantang itu tentu dapat dilalui dengan mudah oleh kendaraan dobel gardan milik komunitas Double Cabin Indonesia,"ujarnya.
PLT Camat Cidaun Syofyan Sanuri berharap,jalur menuju Desa Gelarpawitan dan Desa Neglasari tidak lagi menjadi trek untuk offroad karena termasuk skala prioritas betonisasi 1000 km jalan yang akan dimulai pada Januari 2023.
"Terima kasih yang luar biasa kepada para donator karena saat Pemerintah Kabupaten terkendala anggaran akibat pandemi Covid-19, kolaborasi di antara para donator bisa mewujudkan keinginan masyarakat,"imbuhnya.
Hal senada diucapkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Cianjur Syofyan Cepi Rahmat Fadiana menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi membangun jembatan tersebut.
"Kami berharap setelah adanya jembatan akan memberikan manfaat yang maksimal terutama dua desa yang terhubung akan meningkat kesejahteraannya,"
Cepi pun berpesan kepada warga di kedua desa untuk memelihara jembatan supaya bisa berumur panjang.
"Salah satu bentuk pemeliharaan dengan pengecatan rutin dengan cat anti karat karena jembatan terbuat dari baja dan saya juga mengingatkan aliran sungai yang melintasi bawah jembatan agar tetap dalam kapasitas normal karena jika sampai meluap lama kelamaan dapat merusak konstruksi di bagian bawah jembatan," tandasnya.(Ddy)