PASUNDAN POST ■ Video yang menayangkan aksi sejumlah warga berjalan di atas jalan licin dan rusak sambil memikul orang yang sedang di tandu memakai kain sarung, viral di media sosial.
Diketahui video yang beredar berdurasi 24 detik itu merupakan warga Kampung Halimun Desa Mekar Jaya, Kecamatam Cikalongkulon,vKabupaten Cianjur, yang tengah sakit dan akan dibawa ke Rumah Sakit (RS) untuk menjalani perawatan
Asep suparman (25) warga Kampung Halimun, menjelaskan warga tersebut tengah dalam keadaan sakit kritis dikepala.
Asep dan warga lainnya pun terpaksa menggunakan cara tersebut lantaran ambulan tak bisa masuk ke lokasi akibat akses jalan rusak dan tak bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Ambulan tidak bisa ke lokasi, hanya bisa sampai ujung jalan aspal. Makanya warga dan relawan inisiatif untuk tandu kakek Anan untuk sampai titik jemput ambulan," ungkap Asep kepada wartawan.
Menurut Asep kondisi seperti sudah sering terjadi dan menjadi pemandangan yang biasa di desanya, bahkan jika musim hujan acap kali kendaraan tidak bisa masuk ke kampung untuk membawa orang sakit.
"Ini bukan yang pertama tapi sudah yang kesekian kakalinya. Kalau ada warga yang sakit dan harus di bawa ke puskesmas atau rumah sakit, pasti ditandu. Apalagi kalau sudah hujan deras, jalan yang rusak parah jadi licin," ujarnya.
Asep mengungkapkan, lebih mirisnya lagi jalan sepanjang dua kilometer itu sering dilewati masyarakat untuk membawa tandu berisikan orang sakit dan membutuhkan waktu dua jam untuk sampai di Rumah Sakit terdekat.
"Kalau pakai motor dan jalan bagus, paling butuh waktu 10 menit. Tapi karena rusak, memandu orang itu bisa memakan waktu hingga 2 jam. Kasian pasien yang darurat," paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Mekarjaya Ayub Jumyati, mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengirimkan ambulan untuk bisa menjemput warga yang sakit.
Tetapi kendala akses jalan rusak kerap menyulitkan dalam upaya penjemputan.
"Kendalanya kondisi jalan, kita sudah upayakan agar ambulan sampai ke tujuan. Tapi ternyata saat masuk ke akses Kampung Halimun, warga yang sakit itu sudah ditandu," katanya.
pihaknya pun berulangkali mengajukan agar jalan tersebut mendapatkan bantuan dana untuk perbaikan.
"Sudah sering ajukan bantuan, karena kalau dari dana desa tidak akan sanggup. Tapi sampai sekarang belum ada respon. Adapun bantuan belum cukup untuk memperbaiki jalan," ungkapnya.
Disisi lain,Ketua Komisi D DPRD Cianjur Atep Permana mengaku prihatin dengan akses jalan di Desa tersebut sehingga menyulitkan masyarakat untuk menempuh fasilitas kesehatan.
"Saya sangat prihatin dengan adanya kejadian tersebut. Semoga kejadian ini tidak terulang di kemudian hari," kata Atep.
Selain itu Politisi Partai Golkar ini berharap pemerintah kabupaten Cianjur agar membangun fasilitas kesehatan di desa itu agar mudah terjangkau oleh masyarakat.
"Saya berharap agar pemerintah cianjur dapat mempermudah akses kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat di semua wilayah," pungkasnya. (Ddy)