PASUNDAN POST ■ Pengembang perumahan Griya Asri Puncak, dilaporkan warga ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Pengembang ini dianggap merusak lingkungan dengan meratakan (cut and fill) area sepadan sungai Cipendawa.
Diketahui yang melaporkan adalah ratusan warga Desa Cibodas Kecamatan Pacet,Kabupaten Cianjur.
Menurut Yuyu, Ketua Rt 01 Rw 02 Desa Cibodas, mengatakan, buruknya aliran sungai Cipendawa sejak proyek perluasan perumahan Griya Asri Puncak yang beralamat di Jalan Hanjawar no 78 Kampung Pacet Desa Cipendawa Kecamatan Pacet, Cianjur.
"Biasanya air sungainya jernih, namun sejak dua minggu lalu air sungai menjadi berwarna cokelat berlumpur akibat longsoran tanah proyek perumahan itu," kata Yuyu kepada wartawan. Kamis (17/3/2022).
Yuyu menjelaskan, bagi warga air sungai Cipendawa yang mengalir ke desanya sangat bermanfaat bagi kehidupan. Karena air sungai tersebut bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), namun juga untuk mengairi sawah dan kolam-kolam pemeliharaan ikan warga.
"Tapi setelah air sungai berubah menjadi keruh, kini banyak warga tidak lagi bisa menggunakan air dari sungai itu. Karena umumnya warga dari wilayah RT 01 sampai dengan RT 04 RW 02 menggunakan air Sungai ini," bebernya.
Yuyu menjelaskan, keluhan tersebut juga bukan hanya terjadi diwilayah desanya saja. Namun terjadi juga di wilayah Kecamatan Sukaresmi.
"Sama seperti dari Desa Pakuon Sukaresmi sama mengeluhkan air sungai keruh ini," ucapnya.
"Saya berharap sih, pihak bersangkutan dalam hal dari pengembang perumahan segera menyesaikan masalah warga ini," pintanya.
Sementara itu Kasitrantib Kecamatan Pacet, Jaelani, mengaku sudah merespon keluhan warga yakni dengan mendatangi dan meminta penjelasan secara langsung kepada pihak pengembang Perumahan Griya Asri Puncak.
''Iya, sudah saya terima keluhan warga, lalu saya sama pak Camat (red_Yudi Suhartoyo) langsung mendatangi sekaligus mengecek ke lokasi pengembang perumahannya," tuturnya.
"Sama pengembang kita juga sudah berikan imbauan berupa surat agar kegiatannya sementara dihentikan dulu atau tanggul yang jebol ke sungai segera diperbaiki," tambahnya.
Menurut Jejen, imbauan surat tersebut dilakukan agar proses normalisasi air sungai ke warga segera terselesaikan.
"Dan kalau imbauan tersebut tidak dilaksanakan, laporan ini akan kami lanjutkan ke Pemerintah Kabupaten," imbuhnya.
Sementara itu, Apip Pudin salah satu perwakilan perumahan Griya Asri Puncak menjelaskan, saat ini pihaknya sedang berusaha untuk memperbaiki tanggul yang ambruk ke sungai tersebut. Agar keinginan masyarakat untuk mendapatkan air jernih dari Sungai kembali didapatkan.
"Kita sedang berusaha memperbaiki tanggul yang jebol,tapi saya tidak janji akan cepat selesai,entah satu minggu atau sampai satu bulan," tandasnya. (Ddy)