PASUNDAN POST ■ Mulai hari ini, Selasa (4/1/2021) semua ponsel atau HP Blackberry yang menggunakan sistem operasi BlackBerry 10 atau yang lebih rendah tak lagi bisa dioperasikan.
Dengan kata lain, semua ponsel Blackberry yang tidak diotaki oleh sistem operasi Android tak lagi bisa mengakses internet, mengirim SMS, atau bahkan menelepon mulai hari ini.
Sistem operasi legendaris, yang disebut-sebut sebagai salah satu perintis teknologi ponsel cerdas atau smartphone, tak lagi mendukung ponsel-ponsel yang menggunakannya sebagai software utama.
Kebijakan ini diumumkan Blackberry pada September 2020 silam. Ini adalah bagian dari upaya perusahaan asal Kanada itu untuk fokus pada bisnis peranti lunak untuk perusahaan serta pemerintah di bawah nama merek Blackberry Limited.
Sebenarnya Blackberry telah meninggalkan binis ponsel sejak 2016. Tetapi nama mereknya masih digunakan oleh beberapa pabrikan ponsel, termasuk oleh TCL. Baru-baru ini, perusahaan asal Texas, Amerika Serikat, OnwardMobility mengumumkan akan memproduksi ponsel 5G yang dioperasikan dengan sistem Android.
Blackberry sendiri sempat menjadi raja pasar ponsel pintar dunia, termasuk di Indonesia pada akhir 1990an hingga awal 2000an. Ia sempat menjadi simbol status dan mencapai puncak popularitas saat digunakan Presiden AS, Barack Obama. Pada 2012, Blackberry bahkan memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif di dunia.
Perusahaan itu mengawali bisnisnya pada 1996 dengan nama Research In Motion atau RIM. Ia pertama-tama memperkenalkan pager, yang dinamai Inter@ctive Pager. Tiga tahun kemudian, RIM meluncurkan Blackberry 850.
Perlahan-lahan Blackberry mulai menjadi incaran setelah ia memperkenalkan berbagai fitur yang mendukung kerja seperti email, kemampuan berselancara di internet dan yang paling populer adalah Blackberry Messenger alias BBM, aplikasi yang kemudian diikuti oleh WhatsApp.
Tetapi popularitas Blackberry mulai pudar saat iPhone muncul pada 2007. Tampil dengan layar sentuh, iPhone yang diluncurkan oleh Steve Jobs terlihat lebih futuristis, belum lagi dengan sistem operasi iOS yang jauh lebih canggih.
Kehadiran sistem operasi Android yang diikuti oleh ponsel-ponsel cerdas buatan AS, Korea Selatan dan Tingkok semakin membuat Blackberry terkubur. BB sempat mengembangkan ponsel berlayar sentuh dan bahkan menggunakan sistem Android, tetapi langkahnya itu masih gagal mengajak konsumen kembali.
Pada Agustus 2020, TCL mengumumkan resmi berhenti memproduksi ponsel Blackberry. Sebenarnya di Indonesia, perusahaan BB Merah Putih juga memproduksi gawai Blackberry. Sempat meluncurkan Aurora dan KeyOne pada 2017, nama BB Merah Putih tenggelam dan tak mengeluarkan produk baru.
Sementara di India, Optiemus Infracom juga sempat meluncurkan dua gawai dengan merek Blackberry pada 2018. Tetapi penjualannya kurang memuaskan karena terlalu mahal.
Kini para penggemar Blackberry masih menunggu kehadiran ponsel 5G bernama Blackberry dari OnwardMobility. Dijanjikan akan melantai pada 2021, hingga kini Januari 2022, HP Blackberry yang dijanjikan tak kunjung diluncurkan. *(Red)