Notification

×

Iklan

Iklan


Proyek Pamsimas Di Desa Palasari Disoal

Senin, 20 September 2021 | 12:56 WIB Last Updated 2021-10-05T17:16:20Z
PASUNDANPOST, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) merupakan salah satu program Pemerintah untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak untuk masyarakat.Senin (20/9/2021).

Program ini, bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk pedesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi, dalam rangka pencapaian target akses Universal Air Minum dan Sanitasi.

Namun tidak dengan di Kampung Padarincang Kuda Rt 05 Rw 06 Desa Palasari Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Pembangunan Pamsimas di wilayah tersebut diduga bermasalah, karena hingga saat ini belum berfungsi sama sekali, jika dilihat dari jangka waktu pekerjaan sudah seharusnya program sarana air bersih tersebut sudah bisa dinikmati oleh masyarakat.

Selah satu warga sekitar yang engan disebutkan namanya mengatakan, jangankan untuk beroperasi untuk mengaliri air kepada puluhan rumah tangga diwilayahnya. Puluhan pipa air yang tertumpuk dilokasi pekerjaan belum disambungkan.

"Sampai saat ini saya juga tidak tahu kenapa belum dipasang pipanya, padahal pekerjaan penampungan airnya sudah beres," terangnya.

Selain belum beroperasinya Pamsimas tersebut, ia pun menyayangkan tidak adanya tranparansi anggaran untuk masyarakat dikegiatan pembangunan Pamsimas tersebut. Sehingga menurutnya, kegiatan tersebut terkesan proyek siluman.

"Selain itu, saya juga menanyakan kenapa tidak adanya papan proyek yang dipasang dipembangunan Pamsimas itu," tambahnya.

Sementara anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Bidang Pembangunan Mulya hermawan mengatakan, berdasarkan hasil monitoring yang sudah dilakukannya terhadap kegiatan pembangunan tersebut.

Ia pun mengakui, jika dilihat dari kualitas pekerjaan kegiatan Pamsimas tersebut sangat maksimal baik kualitas pembuatan bak penampungan air, mandi cuci kakus (MCK) dan tempat pencuci tangan untuk sekolah.

"Secara pembangunan bagus, cuman yang saya belum lihat kegiatan tersebut sudah teraliri belum air untuk masyarakat," paparnya.

Namun Wawan pun tidak menapik, perihal adanya sejumlah warga mempertanyakan tidak adanya papan proyek pada kegiatan pembangunan sarana air bersih tersebut.

Wawan pun menyayangkan, jika proyek yang digadang-gadang sudah menelan biaya ratusan juta tersebut. Tidak mencantumkan di papan proyek berapa biaya yang dianggarkan untuk kegiatan tersebut.

Meski lanjut Wawan, pihaknya sempat mempertanyakan kepada pelaksana kegiatan Pamsimas, kenapa tidak memasang papan proyek.

"Mau kecil apa besar biaya pembangunan tersebut, seharusnya dipasang papan proyek sebagai bentuk salah satu tranparansi masyarakat," ucapnya.

Sementara itu, Hendrik Setiawan selaku ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Desa Palasari mengatakan, perihal tidak adanya papan proyek dalam kegiatan tersebut, menurutnya, hanya menjalankan kegiatan apa yang sudah diberikan oleh tim fasilitator pendamping kegiatan.

"Betul sih untuk informasi publik, cuman kan saya dicetaknya papan proyek itu tergantung dari tim fasilitatornya pendamping Pamsimasnya, tiba-tiba kalau saya nyetak papan proyek tar saya di salahkan" ungkapnya.

Hendrik pun menjelaskan, proyek Pamsimas adalah proyek swadaya masyarakat dengan menganut sistem In Cash (red_uang tunai) yakni sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan dari masyarakat harus menyediakan dana sebesar tiga belas  juta lima ratus rupiah.

"Uang tersebut berbentuk swadaya, tapi mana swadayana da kekeuh upah kerjanya harus dibayar," terangnya.

"Kalaupun ada masyarakat yang menanyakan bahwa ini proyek siluman coba suruh datang kedesa saya akan jelaskan," tandasnya. (Ddy).
×
Berita Terbaru Update