PASUNDAN POST ■ Fenomena bencana pergerakan tanah di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Jawa Barat, semakin meluas, sehingga puluhan warga dari dua kampung tersebut terpaksa memilih mengungsi ke beberapa gedung milik pemerintah desa dan ke rumah keluarganya yang lebih aman.
Kepala Desa Batulawang Nanang Rohendi melalui Kepala Dusun (Kadus) 4 Hari Nugraha saat ditemui di lokasi pergerakan tanah mengatakan, dari data sementara warga yang terancam terkena bencana pergerakan tanah di Kampung Sindanglangu dan Kampung Sindangsari tersebut kemungkinan besar akan terus meluas. Karena ditemukannya beberapa retakan baru pada tanah.
"Dari 80 kepala keluarga yang terancam, terdapat 8 rumah warga sudah terkena dampak bahkan dua rumah milik warga yang kondisinya sudah parah terkena pergerakan tanah," ungkap Hari.
Menurut Hari, saat ini warga dari kedua kampung yang berada di titik pergerakan tanah tersebut, sementara direlokasi ditempat gedung milik pemerintah dan rumah kerabatnya yang lebih aman.
"Ada yang direlokasi ketempat kerabatnya yang lebih aman, ada juga yang direlokasi ke gedung milik koperasi unit desa (KUD)," ungkapnya.
Hari berharap, kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Cianjur segera merelokasi puluhan warga yang berada dikedua kampung tersebut ke tempat yang lebih aman. Pasalnya bencana pergerakan tanah tersebut tidak hanya terjadi pada tahun ini saja.
"Pergerakan tanah ini pertama terjadi pada tahun 2007 dan kemudian tahun 2018 terjadi dan sekarang tahun 2021," pungkasnya.
■ Deddy /PP