PASUNDAN POST ■ Realisasi Dana Desa secara nasional hingga 16 Februari 2021 sebesar Rp1,684 triliun. Adapun jumlah desa yang sudah menerima sebanyak 5.646 desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, jumlah itu masih cukup rendah karena baru setara 2 persen dari target penyaluran dana desa tahun ini sebesar Rp72 triliun.
Dikutip dari laman Mendes PDTT, Gus Menteri menerangkan alokasi dana desa tersebut telah digunakan untuk pembiayaan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa 2021. Rinciannya, pada bulan Januari anggaran yang digelontorkan mencapai Rp93,549 miliar.
“Dengan anggaran tersebut BLT di bulan pertama tersalur di 4.723 desa. Kemudian untuk jumlah Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) mencapai 311.832,” ujarnya dalam video daring, kemarin (16/2).
Untuk pembiayaan BLT Dana Desa bulan Februari hingga hari ini, disalurkan sebanyak Rp8,212 miliar. Nilai itu diberikan kepada 486 desa dengan jumlah Kelompok Penduduk Miskin (KPM) sebanyak 27.376 jiwa.
Dana Desa, lanjut Gus Menteri, juga dialokasikan untuk mendukung aktivitas pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro mencapai Rp392,387 miliar. Dana itu tersebar di enam provinsi.
“(Dana) Itu berputar-putar di enam provinsi, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali,” ungkapnya.
Adapun, sebut dia, alokasi dana PPKM Mikro digunakan untuk membiayai berbagai aktivitas, di antaranya untuk kegiatan sosialisasi hidup sehat atau lawan Covid-19, penyediaan tempat cuci tangan di ruang publik, penyemprotan disinfektan, dan pendirian pos relawan lawan Covid-19.
“Misalnya pos relawan Covid-19 sudah ada di 6.840 desa yang sudah terdaftar per tadi malam. Bisa jadi yang sudah bikin tapi belum terdaftar itu masih banyak,” tuturnya.
Selain itu, alokasi anggaran itu juga digunakan untuk penambahan jumlah tempat tidur isolasi di desa, pengadaan masker, biaya perawatan Orang Dalam Pengawasan (ODP), hingga perlindungan bagi masyarakat yang rentan sakit.
Sementara itu, Peneliti Klaster Kemiskinan, Sosial, Perlindungan, dan Pembangunan LPEM FEB UI, Teguh Dartanto menyampaikan, hasil kajiannya terkait efektivitas Dana Desa bagi meningkatkan perekonomian pedesaan.
“Hasil estimasi ekonometrika dengan data nasional menunjukkan bahwa sejauh ini Dana Desa berdampak positif bagi peningkatan aktivitas ekonomi desa,” kata Teguh.
Lalu, kata dia, pengaruh Dana Desa bervariasi antar daerah, cenderung untuk lebih kuat di desa-desa yang memiliki infrastruktur penunjang lain yang baik, sehingga dapat menimbulkan potensi ketimpangan di masa depan.
Tidak hanya itu, lanjut dia, hasil kajian juga menunjukkan bahwa kawasan perkotaan menjadi daerah yang paling terdampak di masa pandemi. Sebaliknya, meski terdampak kawasan pedesaan masih mencatat pertumbuhan yang lebih baik di masa pandemi.
“Terdapat indikasi penurunan aktivitas ekonomi pasca pandemi Covid-19 di kawasan perkotaan. Di sisi lain, beberapa wilayah pedesaan masih menikmati peningkatan aktivitas ekonomi,” tukasnya. (**)