PASUNDAN POST ■ Jelang pergantian tahun, arus lalu lintas di kota budaya dan plesir Solo, Jawa Tengah terpantau sepi. Tak ada suara dan bunyi petasan, apalagi kembang api yang menjadi trend pada perayaan malam tahun baru.
Suasana bak "kota mati" ini dikarenakan adanya himbauan Pemda Solo yang melarang perayaan malam tahun baru. Bahkan sejumlah cafe dan tempat hiburan malam yang sebelumnya tampak ramai, malam ini nyaris tak ada aktifitas.
"Maaf, kami libur Mas, ada himbauan harus tutup jam 21.00 WIB," kata Sugeng, pemilik Cafe Resto Exsodus, malam ini (31/12).
Terpantau beberapa warga merayakan pergantian malam tahun baru di rumah saja. Di kawasan Glagag dan Klewer misalnya, sejumlah warga memilih acara family saja dengan bakar sate dan kongkow bersama.
Sementara, beberapa petugas kepolisian tampak mengatur lalu lintas di jalur utama kota solo, seperti di Jalan Slamet Riyadi dan Kartosuro.
Penutupan tempat hiburan malam ini mendapat apresiasi warga. Pengamat kebijakan publik Anggito Prabandari menilai suasana seperti ini akan sangat membantu menekan angka Covid 19 di Solo yang melambung tinggi.
"Seharusnya kebijakan seperti ini tidak hanya saat Tahun baru, tapi kalau bisa di terapkan untuk seterusnya hingga wabah covid-19 benar-benar dianggap save bagi warga," ujarnya.
Penutupan yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, memaksa destinasi hiburan favorit masyarakat kota Solo menjadi berbeda. (Rifa Untari)