PASUNDAN POST ■ Jelang hari pencoblosan, laman media sosial ramai dibanjiri oleh ulasan satir, meme dan foto terkait amplop pilkada. Gambar dan foto peneropong amplop itu kian marak.
Ihwal ini terjadi seiring bakal dilangsungkan coblosan pada Rabu, 9 Desember besok. Sebagai warga negara yang memiliki hak pilihnya, besok akan menentukan pilihan bagi kandidat yang diyakini mampu menjadi pemimpin di daerahnya.
Fenomena lucu-lucuan ini bagi banyak netizen sangat terhibur. Karena dianggap sebagai selingan humor ditengah kondisi pandemik Covid-19.
"Bagi masyarakat yang akan ikut memberikan hak pilihnya di TPS, mereka tidak begitu terbebani dengan target, makanya mereka memposting humor semacam itu. Uniknya, banyak juga yang tidak peduli kepada siapa mereka memberikan suaranya," tutur Imam, warga Pemalang saat berbincang dengan awak media ini, sesaat yang lalu (8/12).
Mungkin, imbuhnya, kekecewaan merupakan salah satu penyebab berkurangnya antusias warga menggunakan hak pilihnya, sehingga banyak warga yang menyinggung masalah "uang saku" dari siapapun kandidatnya, dengan memposting gambar atau meme yang lucu-lucu.
"Namun demikian masih banyak warga yang akan ikut berpartisipasi menggunakan kewajibannya dalam pilkada nanti, tanpa embel embel amplop. Hal tersebut di dasari karena mereka sudah punya pilihan sesuai hati nuraninya," katanya.
Nah, maraknya "teropong amplop" berupa postingan yang bersifat menghibur, namun mempunyai arti yang sangat luas bila di kaji.
"Saya punya gambar orang sedang meneropong yang bertemakan menunggu amplop dari Timses, kiriman seseorang, mungkin tujuanya untuk lucu lucuan saja, atau mungkin betul betul mewakili perasaanya saat ini, yang umum terjadi di lapangan. Pasalnya, jauh-jauh hari banyak warga yang di mintai data pribadinya, oleh timses, kemungkinan untuk kirka atau untuk calon penerima angpau dari calon tertentu," celutuk Ilham, warga setempat.
"Terserah mereka mau mengartikan seperti apa, toh sampai saat ini money politik masih dilarang," pungkasnya, kemudian tertawa riang. "Tapi, apa bila ada amplop nyasar saya tidak menolak," guraunya.
■ Himawan