PASUNDAN POST ■ Universitas Syiah Kuala menggelar Forum Diskusi Grup (FGD) bersama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), pada Rabu, (25/11). Forum Diskusi digelar secara daring dan tatap muka di Banda Aceh melalui Teleconference.
Tampak hadir Wakil I Ketua DPD RI Dr Nono Sampono, Ketua Komite I DPD RI H. Fachrul Razi, Wakil Komite III DPD RI Fadhil Rami,.Lc. Asisten Deputi Pengelola Ruang Laut dan Pesisir Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Dr. Muh Rasman Manafi, Laksma Pertama TNI Bakamla Hadi Pranoto S.Sos,.M.Si, Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementrian PPN/Bappenas Slamet Soedarsono.
Diskusi diawali pemaparan menarik terkait Geopolitik perkembangan kawasan Asia Selatan oleh Wakil Ketua I DPD RI, Nono Sampono.
Dr. Nono Sampono mengatakan, Indonesia Poros Maritim Dunia dengan 3 era transisi strategis diantaranya. Pertama, Transformasi Strategis Global. Kedua, Transformasi Perdagangan bebas. Ketiga, Masa Depan Asia Timur khususnya perkembangan Jalur Obor (One Belt One Road) diprakarsai negara kekuatan ekonomi baru dunia Cina .
Dr. Nono Sampono mengatakan, peran strategis Indonesia di kawasan Asia Pasific diantaranya, menjamin keamanan dan kelancaran arus pelayaran di perairan Indonesia. Kedua, melakukan Diplomasi Maritim dengan mengedepankan saling percaya dan kerjasama yang saling menguntungkan demi kepentingan bersama di kawasan dan Ketiga, Untuk Hal tersebut diatas Indonesia perlu memperkuat posisi tawar dengan membangun Kekuatan Militer (Ekonomi dan Militer).
Selain sebagai Poros Maritim Dunia, Ketua Komite I Fachrul Razi yang juga Senator Dapil asal Aceh turut menyinggung terkait kesiapan Infrastruktur dan SDM di Provinsi Serambi Mekkah itu yang harus siap dengan Perkembangan Geopolitik serta Geostrategi Transnasional dengan negara negara di kawasan ASEAN.
Ungkap Senator Fachrul Razi, Suatu daerah akan memiliki daya saing tinggi jika proses ekonomi di daerah itu tidak mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dan seharusnya atau tidak mengeluarkan biaya yang lebih tinggi dari daerah lain.
" Daya saing daerah yang baik akan tampak pada besaran investasi PMA dan PMDN yang masuk ke daerah, terutama pada sektor non primer, kualitas SDM, dan kualitas komoditi yang dihasilkan daerah beserta harga jualnya," jelasnya.
Aceh, kata dia, selain mempunyai ruang maritim yang strategis dengan adanya jalur Laut China Selatan dan Selat Malaka, juga berdekatan dengan komposisi negara yang beragam kondisi politik dan ekonominya.
"Perdamaian dan stabilitas intra kawasan ASEAN menjadi penting bagi kestabilan Indo - Pasifik," kata Senator Frazi.
Meskipun tidak terletak di Asia Tenggara, India memiliki aspirasi Geopolitik hingga kawasan yang sangat dekat dengan Aceh. "Kita harus siapkan Infrastruktur dan SDM yang berkualitas dari sekarang," imbuhnya.
" Dana otonomi (Otsus) dibutuhkan agar percepatan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat di daerah ini agar semakin meningkat," tutup senator. (MI/R-01)