PASUNDAN POST ■ Seekor ular Sanca Mas panjang kurang lebih 2 meter menggegerkan warga kelurahan kebonsari wetan, kecamatan kanigaran, kota Probolinggo, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 12.00.wib saat warga melakukan rehab rumah warga bernama Mudhar (48) pada saat tersebut muncullah seekor ular sanca berwarna mas, serentak para tukang bangunan dan pemilik rumah berhamburan.
"saat ada ular sanca, semua orang histeris berlarian dengan teriakan, ular,” kata Mudhar.
Setelah itu, lanjut dia, salah satu pawang ular datang dan menangkapnya. Sekarang, ular tersebut diamankan dirumah pawang ular bernama Wari.
Menurut Ibu Jumaati (50), juru kunci makam mbah Djawahir dekat rumah Mudhar ada sebuah makam mbah Djawahir, ular sanca berasal dari makam tersebut yang dikramatkan, sehingga juru kunci meminta jangan dibunuh ular tersebut.
"Ular sanca berasal dari makam, Mbah Djawahir, tolong ular itu jangan dibunuh,” pintanya, kepada warga setempat.
Menurutnya, Ular Sanca Mas ini diyakini salah satu penjaga makam tersebut.
Sehari kemudian, setelah induk ular sanca mas ditangkap warga dimakam mbah djawahir, kini anak ular sanca muncul dimakam tersebut, spontan Lukman dan Rohman berlari dan berteriak, ada ular,” ucapnya.
Lukman (20) menceritakan, saat dirinya mencari burung yang terbang menuju makam tersebut serentak dirinya mendengar bunyi seperti suara burung saat ditelusuri ternyata seekor anak ular sepanjang 70 cm memakan katak.
”saya kira suara burung ternyata seekor anak ular sanca makan seekor katak, sehingga suara katak yang bunyi bukan suara burung,” singkatnya.
Rohman (19) membenarkan apa yang diceritakan temanya itu.
Secara terpisah ibu Djumaati (50), juru kunci (kuncen) makam mbah djawahir mengatakan itu mungkin anaknya yang mencari keberadaan induknya yang ditangkap kemarin.
"Mungkin anak ular sanca mencari induknya yang ditangkap warga kemarin,” ujarnya.
”Saya meminta kepada peziarah dimakam mbah djawahir apabila ada hewan semacam ular jangan diganggu dan dibunuh, biarkan saja, tidak akan mengganggu,” pungkasnya.
Diketahui, Makam Mbah Djawahir selama ini dikeramatkan oleh sebagian penduduk, banyak pengunjung datang ke tempat ini dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari luar pulau seperti Bali dan Kalimantan, termasuk Jawa Barat.
■ R-01/JBN