PASUNDAN POST ■ Sebuah rekaman CCTV dari salah satu Hotel di Puncak memperlihatkan seorang pengunjung berpakaian preman, memukul salah satu karyawan Hotel, pada Rabu (17/6/2020).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, dari video yang didapat, diketahui orang tersebut adalah salah satu sopir anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat yang kesal lantaran majikannya ditegur. Karena tidak menggunakan masker saat masuk area hotel.
GE (28) salah satu karyawan Hotel Leeminence Puncak - Ciloto yang juga korban pemukulan sang sopir Dewan mengungkapkan, awal terjadinya insiden pemukulan tersebut.
Saat dirinya tengah menegur salah satu pengunjung hotel yang hendak akan sarapan pagi (breakfast) di restoran lantai 15 tidak memakai masker.
"Saya tidak tahu bahwa dia katanya anggota DPRD, karena saya hanya di beri tugas sesuai protokol kesehatan untuk tidak segan menegur pengunjung yang tidak memakai masker masuk area hotel," tuturnya saat dikonfirmasi.
GE menceritakan, buntut dari teguran tersebut ia sempat mengalami beberapa kali intimidasi yang katanya dari sang wakil rakyat tersebut. Mulai dari bentakan diancam akan dipukul hingga akan disantet.
"Tapi saya tetap mencoba sabar dan tenang lalu saya tawarin mau minum apa atau makan apa namun tetap dengan nada arogan dia jawab naon wae katanya racun oge di inum (Apa saja racun saja saya minum). bahkan terakhir sambil mengancam dia sempat menanyakan alamat rumah saya dimana," terangnya.
Hingga puncaknya lanjut GE, diruang kasir ia didatangi seseorang yang diduga seorang sopir anggota Dewan tersebut, tanpa basa basi langsung memukul keras pada bagian sisi kiri kepalanya.
"Kamu ngomong apa katanya ke si bapak? sambil mukul," bebernya.
Sementara itu, Humas Hotel Leeminence Puncak - Ciloto M.Rizki Supriatna mengaku, pelaku pemukulan diduga merupakan salah satu sopir dari anggota DPRD Jawa Barat.
"Berdasarkan data pengunjung Hotel yang menginap setelah saya cek, pelaku pemukulan terhadap karyawan kami merupakan sopir anggota Dewan dari Provinsi Jawa Barat," ungkapnya.
Rizky pun menyayangkan, ditengah perusahaan Hotelnya ia bekerja menerapkan standar protokoler kesehatan yang sudah dikomitmenkan dengan Pemerintah Daerah, guna memimalisir angka penyebaran virus corona (covid-19).
faktanya, masih saja ada orang atau oknum pengunjung yang tidak suka dengan aturan protokoler kesehatan yang sudah diterapkan pihak manajemen Hotel.
"Apalagi dia seorang anggota Dewan, harusnya mengerti dan perlu diketahui minggu lalu Hotel kami pernah di cek mengenai kesehatan dan kenyamannya oleh tim gugus tugas dari Provinsi Jabar dan Kepala Dinas Pariwisata Jabar. Hasilnya Hotel kami dinobatkan sebagai Hotel percontohan se-Jabar," tukasnya.
■ Deddy/PP