PASUNDAN POST ■ Cuaca buruk dan badai di wilayah pantai utara (Pantura) Subang menyebabkan air laut Pondok Bali pasang, sehingga rob besar menerjang pemukiman warga di Kecamatan Legonkulon dan Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu (20/05/2020) malam sejak pukul 20.00 WIB.
Akibat fenomena tak lazim ini Warga panik dan berhamburan menyelamatkan diri masing masing dengan mengendarai sepeda motor maupun mobil, karena khawatir akan terjadi tsunami.
Menurut seorang warga Desa Mayangan, Darka, menjelaskan bahwa air pasang, pada hari Rabu (20/05/20) malam ini tidak seperti biasanya, bahkan air pasang tersebut sampai ke Desa Bobos, Kecamatan Legon Kulon.
"Air pasangnya gede, tidak seperti biasanya dan disertai angin kencang, bahkan sampai ke Bobos," katanya dengan nada panik saat ditemui di lokasi rob.
Beberapa menit kemudian, sekitar pukul 20.50 WIB air pasang tersebut berangsur surut kembali.
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Legon Kulon, Iptu Asep Rustandi.
"Itu angin kencang ditambah rob, jadi permukaan air laut naik, namun warga ketakutan dan mengira terjadi tsunami," terangnya.
"Saat ini saya sedang di Mayangan, sedang menunggu Pak Camat untuk bersama-sama menghimbau masyarakat agar tidak panik, juga menghimbau warga yang tadi mengungsi ke Pamanukan agar segera kembali ke rumahnya masing-masing, karena air laut sudah surut kembali," imbuh Asep saat dihubungi melalui selular, pada Rabu (20/05/2020) malam.
Sementara itu, Ketua Tagana Subang Jajang Abdul Muhaemin menyebut bahwa peristiwa yang terjadi di daerah Legonkulon, Subang dipastikan bukan tsunami, tapi hujan badai disertai angin dan rob air.
"Kejadian di Legonkulon adalah hujan badai disertai angin kencang. Pada saat yang sama air laut tinggi sehingga terjadi rob," pungkas Jajang, seraya menghimbau agar warga Subang tak perlu panik berlebihan. (R-01/JI)