Notification

×

Iklan

Iklan


Perdana Menteri Australia Ragukan Penanganan Virus Corona di Indonesia

Minggu, 01 Maret 2020 | 14:34 WIB Last Updated 2020-03-01T07:34:43Z
  Perdana Menteri Australia Ragukan Penanganan Virus Corona di Indonesia

PASUNDAN POST ■ Sampai dengan hari ini Indonesia masih nol kasus positif infeksi virus corona. Melansir dari The Sidney Herald negara-negara tetangga termasuk Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia semuanya memiliki populasi yang jumlahnya lebih kecil dari Indonesia dan setidaknya telah melakukan sepuluh kali lebih banyak tes dikutip dari The Sidney Herald.

Terkait dengan kasus Indonesia yang nol kasus, Perdana Menteri Australia Scott Morisson memberikan komentarnya.

Morrison mengatakan kepada stasiun radio 3AW sebagaimana dikutip dari The Sydney Herald bahwa klaim nol infeksi di Indonesia adalah akibat dari ketidakmampuan Indonesia untuk menguji virus corona. 

“Ini adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang angka-angka itu," kata dia.

“Saya tidak bermaksud bahwa (tidak sopan), Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kami berdua memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut” lanjutnya.

Sementara itu Associate Professor Politik Indonesia di The Australian National University, Greg Fealy, mengatakan dia skeptis terhadap klaim virus corona belum sampai di Indonesia. Akan tetapi dirinya tidak berpikir bahwa pihak berwenang Indonesia berbohong. Karena apabila itu terjadi, menurutnya, potensi risiko bagi populasi Indonesia akan terlalu tinggi.

"Saya pikir lebih mungkin jika ada pasien virus corona di sana dan mereka belum terdeteksi," ujar dia.

Fealy juga mengatakan, seandainya wabah terjadi di Indonesia, negara ini kemungkinan tidak akan siap untuk menghadapinya.

“Ada pertanyaan serius yang diajukan tentang keefektifan langkah-langkah pengujian dan jenis sumber daya medis yang Indonesia dapat lakukan jika mereka memang memiliki wabah virus corona di sana,” katanya.

Menurutnya dibutuhkan sistem medis yang kuat.

Ia menilai apabila virus corona sampai ke Bali, mengelolanya akan cukup sulit.

"Ada empat rumah sakit yang terakreditasi untuk menangani epidemi semacam ini, tetapi saya pikir hanya satu dari mereka yang memiliki sistem pengkondisian udara yang benar yang mengurangi risiko penyebaran virus ke bagian lain rumah sakit," ujar dia.

Kekhawatiran tersebut telah dipicu oleh komentar kontroversial dari Menteri Kesehatan Indonesia Terawan Agus Putranto, yang mengklaim negara tersebut telah terhindar dari virus corona karena dilindungi oleh Tuhan. 

 ■ JBN

@JBN NEWS | Jaringan Berita Nasional


×
Berita Terbaru Update