Pasundan Post ■ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan sinkronisasi dan validasi data korban bencana banjir. Hal itu sekaligus tindak lanjut dari rapat koordinasi penanganan bencana banjir di Jabodetabek.
Saat ini, update terbaru, BNPB mencatat jumlah korban jiwa akibat banjir di Jabodetabek dan Lebak, Banten, mencapai 46 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Agus Wibowo menyatakan, jumlah tersebut merupakan data terbaru per Jumat (3/1/2019) jam 15.00 WIB.
Korban meninggal terbanyak berada di Kabupaten Bogor kemudian disusul Jakarta Timur, Kota Bekasi dan Kota Depok, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor dan Kota Tangerang.
"Korban meninggal tadi siang kita update sekitar ada 43 orang meninggal, ini kemudian setelah suasana agak reda air surut, ada beberapa laporan masuk lagi seperti di Bekasi ada tambahan tiga orang lagi," kata Agus di Graha BNPB, Jumat sore.
BNPB juga menerima kabar tewasnya empat orang di Pulogadung, Jakarta Timur, yang diduga akibat tersetrum genset. Namun, Agus belum mengonfirmasi kabar tersebut sehingga belum dicantumkan dalam daftar korban tewas akibat banjir.
"Statusnya sekarang yang sudah konfirmasi baru tiga saja di Bekasi. Jadi kemungkinan besar setelah data-data nanti ditambah dijumlahkan akan terjadi sekitar 50 orang meninggal dunia," katanya.
Berdasarkan BMKG, jelasnya, hujan deras masih akan berlangsung sampai tanggal 10 Januari 2020.
Oleh karenanya, ia mengimbau agar warga yang rumahnya masih terendam cukup dalam dan masih bertahan di rumah untuk segera evakuasi ke tempat aman.
"Jika kondisi banjir sudah surut, maka boleh kembali ke rumah msing-masing. Utamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu dibanding harta," tandasnya.
■ Aubrey/JBN