Pasundan Post ■ Informasi adanya satu orang tamu penginapan Bonlap Beach yang hilang sejak hari kamis tanggal 23 januari 2020 sekitar pukul 19 00 WIB di Karanghawu, hingga kini masih misteri.
Beberapa rekan Angga dan saksi yang dimintai keterangan juga tak bisa memastikan keberadaan Angga Kusumawijaya warga Sagaranten Sukabumi itu, hingga saat ini.
"Tapi Tim SAR dan aparat Polsek Cisolok sedang berusaha mencari, semoga bisa ketemu," kata Asep Sopyan, warga kp. Cimahi 5/2 sagaranten Sukabumi, saat dikonfirmasi Kantor Berita JBN News, pada Selasa (28/01).
Menurut Asep Sopyan, rekan Angga satu rombongan saat pergi ke Karanghawu, tak ada tanda-tanda khusus sebelum Angga dinyatakan hilang.
"Saat itu kelihatan biasa-biasa saja. Hanya Angga minta sebuah tasbih sebelum pergi," jelas Asep seraya menyebutkan ketika Angga hilang ia sedang mengambil ATM.
Seperti disampaikan petugas, Angga bersama 6 orang lainnya berangkat ke Cisolok pada hari Rabu tanggal 22 januari 2020 dengan memggunakan 2 unit mobil untuk tujuan liburan sekalian membuat SIM ke Polres Sukabumi dan menginap di Hotel SBH (cikakak) dan paginya berangkat ke sawarna.
Pada hari kamis tanggal 23 januari 2020 sekitar pukul 16:00 wib mereka sampai di Karanghawu. Angga bersama rombongan kemudian check in di penginapan Bonlap Beach, sekitar pukul 19:30 wib guna istrahat.
Tak lama kemudian, Angga keluar kamar mengenakan kaos pendek hitam, celana pendek abu abu, memakai jam tangan, memakai gelang acesoris, memakai ciput hitam dan sandal jepit.
Pada hari jumat tanggal 24 januari 2020 sekira pukul 07:00 wib, Asep dan teman temannya tidak melihat Angga sehingga mencari dan menanyakan kepada warga untuk mencari keberadaan Angga.
Sejumlah warga turut melakukan pencarian Angga ke gunung Karanghawu. Namun disekitar gunung karanghawu tidak ditemukan. Ada seorang warga yang semalem melihat orang dengan ciri yang sama Angga berada di areal gunung karanghawu.
Warga yang melanjutkan pencarian hanya menemukan sandal jepit dan ciput di karang dekat jurang (batu kursi) dimana salah satu sandalnya ditemukan di pinggir pantai mengambang di air dan satunya di batu karang/jurang setelah sandal di bawa dan ditunjukkan ke teman Angga dan di akui itu sandal serta ciput milik Angga.
Seperti diketahui, pantai Karanghawu menyembul bukit-bukit yang rindang oleh pepohonon. Salah satu bukit itu, ada yang dikeramatkan oleh warga setempat.
Di lokasi ini, terdapat kompleks makam, satu di antaranya dipercaya sebagai makam atau petilasan Nyai Roro Kidul. Pada hari tertentu, makam ini ramai dikunjungi orang yang ingin menemui Nyai Roro Kidul atau berziarah.
Petilasan penguasa pantai selatan itu ada di ruangan khusus. Sebuah lukisan besar yang menggambarkan sosok Nyi Mas Ratu Dewi Roro Kidul menjadi penghias ruangan.
Ruang ini didekorasi dengan dominasi warna merah. Di sebelahnya, terdapat makam Eyang Sanca Manggala, Eyang Jalah Mata Makuta dan Eyang Syeh Husni Ali.
Ketiga makam tersebut, merupakan makam para penyebar agama Islam di kawasan Selatan Sukabumi yang diutus oleh para wali. Tak mengherankan, jika kompleks makam tersebut sering diziarahin oleh Orang-orang yang ingin mendapat berkah.
■ M Afnan/R-01